Kamis, 08 Januari 2009

artikel budaya baca buku

Buku oh buku..........
Oleh : Moh. Thoyib, M.Pd
Sebagai sumber belajar, buku memiliki banyak kelebihan. Melalui uraian di dalam buku orang dapat memahami tanpa melihat proses, mengetahui tanpa hadir di lokasi, merasakan tanpa mengalami, bahkan bisa melahirkan fanatisme tanpa doktrinasi. Untuk mengambil manfaat yang besar dari buku, pembaca dituntut memahami isi bacaan dengan benar, sehingga setelah membaca, si pembaca bisa menyerap informasi secara utuh baik berupa fakta, opini, argumentasi, narasi, proses, maupun informasi lain. Dengan kata lain, untuk mampu menyerap informasi dari buku secara optimal dengan menggunaan waktu secara efisien diperlukan ketrampilan membaca.
Temuan penulis di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar siswa Kelas IXA SMP Negeri 1 Sawoo ketrampilan membacanya masih rendah. Ketika diberi tugas membaca, mereka menggunakan waktu yang sangat lama, dan setelah membaca, mereka masih mengalami kesulitan untuk mengingat materi bacaan. Jika diberi pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang baru dibaca, hanya 30% siswa yang mempunyai kemampuan mengingat 75% dari isi bacaan. Kalaupun mereka dapat menjawab, mereka hanya dapat mengingat beberapa fakta. Mereka hanya sekedar membaca tanpa berusaha memaknai materi yang dibaca. Untuk materi bacaan yang kompleks, mereka belum menggunakan cara tertentu yang memudahkan mereka memahami dan mengingatnya kembali.
Keadaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :
Faktor siswa :
a. Minat baca siswa rendah, mereka hanya membaca jika ada tugas dari guru dan harus dilaporkan.
b. Motivasi belajar siswa rendah, termasuk dalam hal membaca.
c. Siswa belum menemukan cara yang mudah dalam memahami isi bacaan.
d. Siswa belum menemukan cara yang efisien untuk mengingat materi bacaan.
Faktor Guru :
a. Guru masih kurang dalam memberikan tugas membaca
b. Guru kurang memonitor hasil belajar dari tugas membaca.
c. Guru kurang peka terhadap kesulitan siswa yang berhubungan dengan tugas membaca.
d. Guru kurang memberikan bimbingan terhadap siswa tentang membaca yang efektif dan efisien.

Faktor budaya sekolah :
1. Kurang dikembangkannya budaya membaca di kalangan guru maupun siswa.
2. Kurangnya fasilitas perpustakaan, misalnya ruangan dan tempat duduk yang kurang nyaman untuk membaca.

Pelita hati……tumbuh kreasi….cermat teruji …obati…




































Edisi I th. I. 1 Pebruari 2008


TOMBO ATI :SENI BUDAYA-FILOSOFIS DAN AGAMIS WALI SONGO
Pandoming Kaum Muslim
Oleh: Abah Thoyib

membaca alquran semoga hati kita menjadi adhem(sejuk), ayem dan terobati amin....

Kedua sholat malam lakukanlah.
Dengan sholat malam seperti, sholat tahajjud, taubat, hajat ataupun sholat sunnah lainya merupakan tip-tip utama dalam mengobati hati mengapa demikian?karena pada malam harilah waktu yang utama dalam mendekatkan diri kepada allah, di malam hari inilah para malaikat menyebarkan rahmat, hidayah, inayah kepada manusia Atas perintah sang maha agung (Allah swt) tergantung pada manusia tersebut mau menggunakan kesempatan tersebut atau tidak. Dengan sholat malam insyallah hati kita akan terjaga dan nafsu kita dapat terkendalikan.
Ketiga Berkumpulah dengan orang-orang yang sholeh.
Bahwa orang sholeh di sini maksudnya bukan orang yang berpakain ustad, santri, atau muslim namun, yang dinamakan sholeh adalah orang yang berkepribadian mulya berprilaku baik dalam kehidupan sehari-hari,baik kepada saudara, tetangga, teman dan lingkunganya. Pak kyai berkata bahwa secara otomatis apabila kita berkumpul dengan orang yang sholeh,.sudah barang tentu prilaku kita akan ikut baik pula dan selalu berfkir secara positif.Namun sebaliknya apabila kita bergaul dengan orang yang tidak baik maka kita di klaim pula menjadi orang tidak baik dan terarah kepada kesesatan. Selanjutnya pak kyai menekankan kepada para orang tua,agar selalu mendidik agama pada putra-putranya dan senantiasa selalu memperhatikan dengan siapa dia begaul agar tidak terjerumus kedalam kesesatan yang akan merugikan dirinya,orang tua keluarga, dan lingkunganya.Semoga putra-putri kita menjadi anak yang sholeh-sholehah yang taat pada aturan agama dan juga kepada orang tuanya. Amin......
Keempat Rajin berpuasa
Mengapa kok puasa nenjadi salah satu tipe utama dalam mengobati hati? Karena puasa dapat mengendalikan diri dari hawa nafsu. Bukan hanya itu saja, bahkan puasa(puasa sunnah) dapat mencerdaskan otak seseorang dan juga dapat menyehatkan tubuh kita karena, organ tubuh kita ibarat mesin yang memerlukan istirahat dengan puasa organ yang mengolah makanan akan istirahat sehingga bila bekerja lagi akan maksimal.























































Tidak ada komentar:

Posting Komentar